Bacaan Salam dalam Shalat Lengkap Tata Cara Salam Ketika Shalat
"Bacaan Salam dalam Shalat Lengkap Tata Cara Salam Ketika Shalat"
Lafadz Salam dalam Sholat
Cara Mengucapkan Salam
-
Mengucapkan "ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH" ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dari Abu Ubaidah,أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، يَجْهَرُ بِكِلْتَيْهِمَاBahwa Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu salam ke kanan dengan mengucapkan, “Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” dan menoleh ke kiri dengan membaca, “Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” beliau mengeraskan keduanya. (HR. Abdurazaq dalam Mushannaf, 3129)Hal yang sama juga dilakukan sahabat Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma (Mushanaf Abdurazaq 3134). -
Mengucapkan, "ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH" ketika salam pertama (menoleh ke kanan) dan mengucapkan, "ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOH" pada saat salam kedua (menoleh ke kiri)
Dari Wali bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ: «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ»، وَعَنْ شِمَالِهِ: «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ“Saya shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengucapkan salam ketika menoleh ke kanan, ”Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” dan ketika menoleh ke kiri beliau mengucapkan, ”Assalamu alaikum wa rahmatullah.” (HR. Abu Daud 997) -
Mengucapkan, "ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOH" ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salam ke kanan dan ke kiri, mengucapkan ”Assalamu alaikum wa rahmatullah”, hingga terlihat putihnya pipi beliau.” (HR. Nasai, Abu Daud).-
Salam pertama menoleh ke kanan dan mengucapkan, "ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOH" dan salam kedua menoleh ke kiri seraya mengucapkan, "ASSALAAMU 'ALAIKUM"
Dari Wasi’ bin Hibban, beliau pernah bertanya kepada Ibnu Umar tentang tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaupun mempraktekkannya, diantaranya,وَذَكَرَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ عَنْ يَمِينِهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ عَنْ يَسَارِهِWasi’ menyebutkan bahwa Ibnu Umar mengucapkan ”Assalamu alaikum wa rahmatullah.” ketika menoleh ke kanan dan mengucapkan ”Assalamu alaikum.” ketika menoleh ke kiri. (HR. Nasai dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Salam sekali dengan hanya mengucapkan "ASSALAAMU 'ALAIKUM"
Aisyah menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,ثم يسلم تسليمة واحدة، السلام عليكم، يرفع بها صوته، حتى يوقظنا”Kemudian beliau salam sekali, mengucapkan ’Assalamu alaikum’ dengan mengangkat suaranya, sehingga membangunkan kami.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). -
Ketentuan Salam dalam Sholat
-
Salam termasuk rukun sholat, sehingga apabila seseorang yang meninggalkan salam, baik dengan sengaja maupun lupa maka shalatnya batal.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ“Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya adalah takbiratul ihram, dan yang menghalalkannya adalah salam.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
-
Salam yang statusnya rukun shalat adalah salam pertama, sedangkan salam kedua hukumnya sunah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يسلم تسليمة واحدة“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali.” (HR. Baihaqi).
-
Inti dari salam adalah bacaan "ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOH" dan seterusnya. Sementara menoleh ketika salam, hukumnya anjuran dalam madzhab Syafiiyah. Sehingga shalat tetap sah, sekalipun tidak menoleh ketika salam. Imam An-Nawawi mengatakan,ولو سلم التسليمتين عن يمينه أو عن يساره أو تلقاء وجهه أجزأه وكان تاركا للسنةJika ada orang yang mengucapkan salam dua kali ke kanan atau ke kiri, atau menghadap ke arah depan (tidak menoleh), shalatnya sah, sekalipun dia meninggalkan sunah. (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3/478).
-
Dianjurkan untuk menoleh secara maksimal ketika salam dua kali, sehingga pipi orang yang shalat kelihatan dari belakang.
Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,كُنْتُ أَرَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ يَسَارِهِ، حَتَّى أَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ”Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hingga aku melihat putihnya pipi beliau.” (HR. Muslim 582).
-
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang salam sekali dengan menoleh sedikit ke arah kanan,
Aisyah menceritakan,كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً تِلْقَاءَ وَجْهِهِ يَمِيلُ إِلَى الشِّقِّ الْأَيْمَنِ قَلِيلًا”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salam sekali ketika shalat ke arah depan dengan menoleh sedikit ke kanan.” (HR. Daruquthni, al-Hakim, dan dishahihkan adz-Dzahabi).
Harap berdiskusi dengan sopan dan sesuai pembahasan, jika mengirimkan link atau spam maka komentar akan dimoderasi. Terima kasih.